Rasulullah menghadapi kaum kafirin di Makkah dengan berbagai takhtith/ rencana. Bukan berarti mereka takut terhadap yang ada. Salah satu rencana tersebut adalah hijrah jauh keluar dari kota Makkah ke kota madinah. Ini bukan berarti menghindar dari kenyataan yang ada. Hal ini adalah semata-mata strategi yang pas untuk kondisi pada waktu itu. Setiap langkah yang dilakukan selalu tidak lepas dari hasil strategi/ syura atas arahan wahyu (baca:agama) Proses-proses itu perlu menyertakan strategi dan syuro didasarkan agama dengan maksud supaya nanti dalam setiap pelaksanaanya baik sukses maupun tidak, tetap akan berdampak memberikan pahala. Mati ataupun hidup dia akan dibahagiakan oleh Alloh. Kalau mati akan masuk syurga. kalau meraih kemenangan maka ia dapat pahala dan harta rampasan. Maka seluruh amalan seorang mukmin akan berpahala. Sampai ia makanpun ia akan mendapatkan pahala.. kalau banyak rezeki ia akan bersyukur, kalau menderita dia akan berharap banyak kepada Allah.
0 komentar:
Posting Komentar