-->
Sekali layar dikembangkan pantang mundur langkah kebelakang walaupun setapak. Ketika genderang perang telah ditabuh semua siap meradang dan berpeluh. Tatkala datang ujian bagai angin puyuh.Pantang mengerang sampai kaki melepuh dan terengkuh cita - cita

Sabtu, 07 April 2012

Ibrah Perang Badar {bagian pertama}

Oleh Ust. Faridl D Lc.

Kesiapan 314 orang yang disiapkan nabi hanya diperuntukkan mencegat kafilah dagang yang dikepalai abu sufyan. Selain mencegat mereka, juga ada diniatkan  menawan mereka untuk dijadikan tebusan. Dan tebusannya akan dibayarkan dengan harta benda orang muhajirin yang dikuasai oleh orang-orang musyrik di kota Makkah.  Diluar dugaan kaum muslimin, target operasi adalah kafilah dagang telah lolos dari hadangan kaum muslimin sebab mereka sudah tau kalau akan dicegat sehingga mengambil jalur lain [lewat pesisir pantai].
Disamping itu mereka kaum kafir Makkah telah mengirimkan 1200 pasukan dengan senjata lengkap. Dan mereka tidak akan pulang kecuali setelah 3 hari menunggu pasukan Muhammad. Dengan penuh keoptimisan dan sombong akan memenangkan peperangan maka mereka menggelar acara makan-makan, minum minuman khomr dan music ditempat badar sambil menunggu munculnya pasukan Muhammad.

 Dengan adanya perkembangan seperti ini maka Nabi langsung mengadakan rapat mendadak meminta pertimbangan kaum muhajirin seperti abu bakar, umar. Ada sahabat dari anshar saad bin mu’adz : demi Allah jika engkau berjalan sampai barkal {Yaman} pasti kami akan berjalan bersamamu dan jikalau engkau mengajak kami untuk menyeberangi lautan maka pasti akan menyeberangi lautan bersamamu. Artinya kaum anshar bersedia menerima ajakan nabi untuk berperang, setelah abu bakar umar { dari gol muhajirin} menerima ajakan berperang langsung, Sebelumnya tidak ada niatan untuk berperang. Hanya untuk mencegat dan menawan. Perubahan niat-niat semacam ini tidak mudah dilakukan oleh seseorang. Tidak mudah menata hati berkenaan dengan perubahan-perubahan niat  didasarkan dengan perkembangan kondisi yang ada. Bisa dilihat pendahuluan sebelum perang. Orang kafir dengan menampakkan kesombongan dan maksiat sedangkan kaum muslimin menampakkan syuro bermusyawarah.   Baru diputuskan untuk mencari informasi dimana posisi terakhir pasukan kaum kafir itu berada. Beliau sendiri dengan orang yang ditunjuk diamanahi untuk ini.  Dipadang yang luas itu tidak gampang mencari informasi semacam ini. Suatu waktu beliau bertemu ddengan seorang Arab badui dan  beliau mengatakan:

Nabi : dimanakah posisi tentara orang kafir qurais berada dan dimana posisi tentara Muhammad berada sekarang ini. Awalnya sibadui mengatakan bahwa dia tidak mau menjawab sebelum nabi mengungkapkan identitasnya. Dan disanggupi nabi untuk mengungkapkanya setelah sibadui memberikan informasi yang beliau butuhkan. Setelah informasi didapatkan maka nabi dengan sahabatnya yang lain  sambil berlari kebelakang sambil mengucapkan : Kami berasal dari air. Inilah peran intelijen tidak selalu menampakkan identitasnya. Dan tidak mudah menyerah dengan kondisi yang ada. Tatkala sahabat yang lainnya melihat ada dua orang mengambil air dari sumur- sumur badar maka mereka menangkap kedua orang ini. Dan dipukuli karena tidak mau menjawab pertanyaan para sahabat. Setelah keduanya dihadapkan kepada Nabi baru mereka mengaku bahwa mereka adalah anteknya pasukan abu jahal. Maka disampaikanlah posisi keberadaan pasukan abu jahal di badar, oleh kedua orang ini kepada nabi. Keduanya tidak mau menjawab jumlah pasukan yang ada pada abu jahal. Maka ditanyakanlah berapa jumlah onta yang disembelih tiap harinya. Keduanya menjawab, yang disembelih kadang 9 dan kadang 10. Maka disimpulkanlah oleh beliau bahwa pasukan abu jahal sekitar seribu lebih sedikit. Dengan asumsi onta satu dimakan seratusan orang. Inilah kelihaian  dan kegigihan orang – orang intelijen  yang tidak mau menyerah begitu saja dengan kondisi. Sekian dulu ya ane mau sholat dulu berjamaah. Lain kali kita sambung lagi walla a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More